Blogger Widgets

Kamis, 12 September 2013

PENGERTIAN LANDASAN PENDIDIKAN

1.Pengertian Landasan Pendidikan Secara leksikal,landasan ,berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasanmerupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual (contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptualidentik dengan asumsi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam asumsi,yaitu aksioma, postulat ,dan premis tersembunyi .Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studisehingga kita kenal istilah studi pendidikan. Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembagadalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan.Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan Pendidikan (makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangkamemahami pendidikan.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalahasumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Jenis-jenis Landasan Pendidikan Ada berbagai jenis landasan pendidikan, berdasarkan sumber perolehannya kita dapatmengidentifikasi jenis landasan pendidikan menjadi : 1.Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan danatau studi pendidikan. 2.Landasan filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan ataustudi pendidikan. 3.Landasan ilmiah pendidikan, yaitu asumsi-sumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Tergolong ke dalam landasanilmiah pendidikan antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasansosiologis pendidikan, landasan antropologis pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb. Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasanempiris pendidikan atau landasan faktual pendidikan .4.Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadititik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan PENDIDIKAN Setelah mengikuti perkuliahan, peserta program akta mengajar IV diharapkanmemahami pengertian pendidikan berdasarkan lingkupnya (luas dan sempit), serta berbagai definisi pendidikan berdasarkan pendekatan disiplin-disiplin ilmu tertentu.
2. DESKRIPSI MATERI Berdasarkan lingkupnya, pendidikan dapat diartikan secara luas dan sempit . 1. Pendidikan dalam Arti Luas Dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life iseducation, and education is life) . Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai. B lingkungan yang berlangsungsepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembanganindividu. Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut: • Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang lain, • Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long education) . Karena itu pendidikan berlangsungdalam konteks hubungan individu yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubunganindividu dengan Tuhannya, sesama manusia, alam, bahkan dengan dirinya sendiri. • Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan. • Pendidikan berlangsung bagi siapa pun.Setiap individu – anak-anak atau pun orang dewasa, siswa/mahasiswa atau punbukan siswa/mahasiswa – dididik atau mendidik diri. • Pendidikan berlangsung dimana pun.Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja. Pendidikan berlangsung di dalamkeluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam lingkungan alam dimana individuberada. • Pendidik bagi individu tidak terbatas padapendidik profesional. 2. Pendidikan dalam Arti Sempit Dalam arti sempit, pendidikan dalam prakteknya identik dengan persekolahan (schooling) , yaitu pengajaran formal di bawah kondisi-kondisi yang terkontrol. Dalam arti sempit, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut: • Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukanoleh pihak luar individu peserta didik. Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikansuatu sekolah atau tujuan pendidikan suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para siswanya. • Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individudalam masyarakat cukup bervariasi, mungkin kurang atau sama dengan enam tahun,sembilan tahun bahkan lebih dari itu. Namun demikian terdapat titik terminal pendidikanyang ditetapkan dalam satuan waktu. • Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalamlingkungan khusus yang diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan sekolah. • Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi). • Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikandan terkontrol. • Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru. 2. Pengertian Pendidikan berdasarkan pendekatanMonodisipliner Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda. Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan pendidikan.Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik dengan sosialisasi (socialization). Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik dengan enkulturasi (enculturation). Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada diri manusia (human investment). Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization). Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau individualisasi (personalization atau individualization). Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar